Rabu, 02 Mei 2018

BELANDA "PUN" MERAYAKAN ULANG TAHUN KOTA BUKITTINGGI


Kota Bukittinggi selalu / hampir selalu merayakan ulang tahun Kota Bukittinggi setiap tangal 22 Desember. Tapi tahukah anda bahwa Belanda juga pernah merayakan ulang tahun Kota Bukittinggi secara besar-besaran. Data ini dapat dilihat dari kutipan surat kabar berikut: 


Fort-de Kock 100 jaren oud!"Van 3 tot 9 Juni [1926] a.s. zullen te Fort-de-Kock groote feesten plaats hebben, seint onze correspondent te Padang, ter gelegenheid van het 100-jarig bestaan van deze plaats. Het initiatif tot de viering werd genomen door Maleische en Chineesche ingezetenen.”*** (Suryadi – Leiden University, Belanda/ Padang Ekspres, Minggu 28 Mei 2017)





Kutipan di atas adalah potongan laporan surat kabar Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-IndiĆ« (Batavia) edisi 7 April 1926. Surat kabar tersebut memberitakan pesta besar-besaran yang akan digelar di Fort de Kock  (Bukittinggi) untuk memperingati dan merayakan ulang tahun sebuah daerah pedalaman Minangkabau yang ke 100 (seratus) tahun. Daerah tersebut merupakan salah satu kota terpenting dalam penguasaan Belanda di Sumatera Tengah. Kota tersebut merupakan basik Belanda di Minangkabau. 



Seperti dapat dibaca dalam kutipan di atas, pesta ulang tahun tersebut akan berlangsung selama seminggu, dari 3 sampai 9 Juni 1926 yang diselenggarakan atas inisiatif penduduk Fort de Kock, baik pribumi maupun warga Tionghoa (disebut ‘Maleisch en Chineesche ingezeten’).



Bedasarkan laporan ini, dapat diketahui bahwa hari kelahiran kota Fort de Kock (kini Bukittinggi) adalah pada 3 Juni 1826 (sederhana sekali untuk menentukan hari lahirnya, yakni 3 Juni 1826 - 100 Tahun). Berdasarkan laporan ini pula dapat dihitung bahwa pada tanggal 3 Juni 2018 nanti, kota Bukittinggi akan berusia 192 tahun.



Hal ini tentunya sangat berbeda dengan versi Pemerintah Kota Bukittinggi. Pemerintah Kota Bukittinggi menetapkan, bahwa hari lahir kota Bukittinggi adalah 22 Desember 1784. Penetapan ini ditandai dengan dikeluarkannya Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bukittinggi Nomor: 188.45.117/1988, ditandatangani oleh Drs. H.B. Burhanudin selaku Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bukittinggi.



Di dalam SK ini dituliskan, bahwa penetapan tanggal 22 Desember 1784 sebagai hari jadi Kota Bukittinggi didasarkan kepada pengkajian dan penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan SK ini, pada tanggal 22 Desember 2018 nanti Kota Bukittinggi akan berusia 234 tahun.


SK Penetapan Hari Jadi Kota Bukittinggi
 



Perbedaan ini tentunya bukanlah suatu celah untuk "menjatuhkan" ataupun "merusak" sesuatu yang telah ada. Namun, data sejarah ini seyogyanya akan menjadi "satu"  titik awal sebuah pengkajian ilmiah lainnya. Setidaknya, data sejarah yang digunakan untuk penetapan 22 Desember 1784 sebagai hari jadi Kota Bukittinggi dan dasar perayaan ulang tahun yang digelar Belanda pada tanggal 3 Juni 1926  dapat/ memungkinkan untuk diangkat kepermukaan hingga menjadi data penting keilmuan untuk semakian kuatnya identitas serta keberadaan Kota Bukittinggi secara ilmiah. 



Bukankah sebuah hasil yang sempurna bersumber dari perbedaan yang bersinergi??

"Basilang kayu di tungku
Disinan api mangko hiduik
Buliah duduak bapaliang, asa di lapiak nan sahalai
Buliak tagak bakisa, asa di tanah nan sabingkah".



Daan,, satu data sejarah lagi membuktikan "pentingnya" Bukittinggi..



Salam Pariwisata,,Salam Minangkabau..


 


2 komentar:

  1. Bukittinggi kota rang Agam,mangko lahir buku "Pesona Alam Luhak Agam " Bukittinggi Hebat

    BalasHapus